MUSEUM LOKA JALA SRANA
Museum Loka Jala Srana berlokasi di Morokrembangan kompleks Angkatan Laut Indonesia (Surabaya Utara), sebelah Selatan pelabuhan. Ini adalah museum peralatan perang Angkatan Laut Indonesia, sebuah koleksi planetarium dan astronavigadium. Asal usul dari Museum Loka Jala Srana adalah berdasar pada 19 September 1969 dengan nama museum AKABRI LAUT, baru pada 10 Juli 1973 statusnya adalah ditingkatkan menjadi musium TNI-AL. Pada 6 Oktober 1979 nama berubah untuk menjadi Museum TNI-AL Loka Jala Srana.
Museum TNI-AL Loka Jala Srana berada di Morokrembangan Surabaya, yaitu di pusat Akademi TNI-AL (AAL) (Indonesia Maritime Marine Military Academy) yang mendidik calon perwira TNI-AL tingkat Academy dan Commando, TNI-AL Education (KODIKAL) yang mendidik kandidat Tamtama, Bintara, calon perwira dari Bintara (CAPA) dan alumni perguruan tinggi serta pendidikan lanjutan heroik. Kompleks tersebut dikenal sebagai "Bumi Moro" Surabaya.
Museum ini mendemonstrasikan dan menyimpan objek bersejarah yang dimiliki serta digunakan oleh TNI-AL selama revolusi fisik hingga sekarang dalam bentuk jenis meriam kapal perang, pesawat, helikopter, artileri medan, monumen KRI Dewa Ruci dan pertahanan udara serta benda bersejarah lain seperti meriam kapal "HRMS DE ZEVEN PROVINSIEN". Di sana juga tersedia bangunan planetarium untuk melihat tata surya (astronomi), Bima Sakti.
Museum Loka Jala Srana berlokasi di Morokrembangan kompleks Angkatan Laut Indonesia (Surabaya Utara), sebelah Selatan pelabuhan. Ini adalah museum peralatan perang Angkatan Laut Indonesia, sebuah koleksi planetarium dan astronavigadium. Asal usul dari Museum Loka Jala Srana adalah berdasar pada 19 September 1969 dengan nama museum AKABRI LAUT, baru pada 10 Juli 1973 statusnya adalah ditingkatkan menjadi musium TNI-AL. Pada 6 Oktober 1979 nama berubah untuk menjadi Museum TNI-AL Loka Jala Srana.
Museum TNI-AL Loka Jala Srana berada di Morokrembangan Surabaya, yaitu di pusat Akademi TNI-AL (AAL) (Indonesia Maritime Marine Military Academy) yang mendidik calon perwira TNI-AL tingkat Academy dan Commando, TNI-AL Education (KODIKAL) yang mendidik kandidat Tamtama, Bintara, calon perwira dari Bintara (CAPA) dan alumni perguruan tinggi serta pendidikan lanjutan heroik. Kompleks tersebut dikenal sebagai "Bumi Moro" Surabaya.
Museum ini mendemonstrasikan dan menyimpan objek bersejarah yang dimiliki serta digunakan oleh TNI-AL selama revolusi fisik hingga sekarang dalam bentuk jenis meriam kapal perang, pesawat, helikopter, artileri medan, monumen KRI Dewa Ruci dan pertahanan udara serta benda bersejarah lain seperti meriam kapal "HRMS DE ZEVEN PROVINSIEN". Di sana juga tersedia bangunan planetarium untuk melihat tata surya (astronomi), Bima Sakti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar